Kalian pernah ga si berada di posisi yang bener-bener capek dan nyerah sama kenyataan yang kalian hadapi? Sebagai seorang pelajar SMA yang bersekolah secara online karena pandemi, satu tahun belakangan ini cuma itu yang gue rasain. Sekolah yang ga memenuhi ekspektasi gue, dapet temen sekelas yang bahkan becandaan onlinenya aja ga cocok dan justru bikin ilfeel, lingkungan dan pemikiran yang berbeda dari sekolah gue sebelumnya, ditambah segala sesuatunya tuh seperti ga diperhitungkan (?) kesannya jadi ga realistis dan ga terorganisir. Jujur, seringkali gue menganggap bahwa gue salah memilih sekolah. Tapi kalau diingat, dulu gue selalu memohon, menangis di atas sajadah sambil menengadahkan kedua tangan gue, meminta berkali-kali dan bersungguh-sungguh supaya keinginan gue ini dikabulkan dan dipermudah jalannya. Sebetulnya gue juga malu, gue seperti seorang hamba yang ga bersyukur, padahal dulu gue yang meminta, tapi pada akhirnya gue sendiri yang muak dan kecewa. Keadaan gue kemudian...
Ada satu hal yang baru gue sadari setelah liburan singkat gue dari kampung halaman emak gue (walau gue ga tau ini bener atau engga). Ga lain ga bukan adalah manusia itu pusatnya dari berbagai cabang. Ternyata sebagai manusia kita tuh punya banyak hal yang harus kita pikirkan, kita renungi dan kita urus. Contohnya ya persoalan percintaan, pertemanan, pekerjaan, keluarga, lingkungan maupun ekonomi. Terus gue juga mikir, berarti selama ini, semua orang yang masih memilih hidup dengan berbagai pertimbangan tuh keren banget! Ada yang bertahan demi keluarganya, ada juga yang bertahan demi impiannya, ada pula yang bertahan karena lain hal, padahal kalo dipikir.. hidup itu rumit dan kita ga pernah tau apa yang akan terjadi dikemudian hari. Apalagi omongan tetangga tuh suka seenak jidat gitu ga sih? Rasa-rasanya tuh hidup kita harus sempurna di berbagai aspek atau cabang (kayak yang gue bilang tadi). Ada yang selalu ditanya kapan nikah cuma karena umur, ada juga yang ditanya kapan punya ana...