Skip to main content

Posts

Karena Gue Adalah "Seorang Manusia"

Kalian pernah ga si berada di posisi yang bener-bener capek dan nyerah sama kenyataan yang kalian hadapi? Sebagai seorang pelajar SMA yang bersekolah secara online karena pandemi, satu tahun belakangan ini cuma itu yang gue rasain. Sekolah yang ga memenuhi ekspektasi gue, dapet temen sekelas yang bahkan becandaan onlinenya aja ga cocok dan justru bikin ilfeel, lingkungan dan pemikiran yang berbeda dari sekolah gue sebelumnya, ditambah segala sesuatunya tuh seperti ga diperhitungkan (?) kesannya jadi ga realistis dan ga terorganisir. Jujur, seringkali gue menganggap bahwa gue salah memilih sekolah. Tapi kalau diingat, dulu gue selalu memohon, menangis di atas sajadah sambil menengadahkan kedua tangan gue, meminta berkali-kali dan bersungguh-sungguh supaya keinginan gue ini dikabulkan dan dipermudah jalannya. Sebetulnya gue juga malu, gue seperti seorang hamba yang ga bersyukur, padahal dulu gue yang meminta, tapi pada akhirnya gue sendiri yang muak dan kecewa. Keadaan gue kemudian...
Recent posts

Menjadi Manusia ; Pusat dari Segala Cabang

Ada satu hal yang baru gue sadari setelah liburan singkat gue dari kampung halaman emak gue (walau gue ga tau ini bener atau engga). Ga lain ga bukan adalah manusia itu pusatnya dari berbagai cabang. Ternyata sebagai manusia kita tuh punya banyak hal yang harus kita pikirkan, kita renungi dan kita urus. Contohnya ya persoalan percintaan, pertemanan, pekerjaan, keluarga, lingkungan maupun ekonomi. Terus gue juga mikir, berarti selama ini, semua orang yang masih memilih hidup dengan berbagai pertimbangan tuh keren banget! Ada yang bertahan demi keluarganya, ada juga yang bertahan demi impiannya, ada pula yang bertahan karena lain hal, padahal kalo dipikir.. hidup itu rumit dan kita ga pernah tau apa yang akan terjadi dikemudian hari. Apalagi omongan tetangga tuh suka seenak jidat gitu ga sih? Rasa-rasanya tuh hidup kita harus sempurna di berbagai aspek atau cabang (kayak yang gue bilang tadi). Ada yang selalu ditanya kapan nikah cuma karena umur, ada juga yang ditanya kapan punya ana...

Edisi Lebaran Virtual

Salah satu hal yang bikin gue sedih dari adanya pandemi adalah kehilangan momen Ramadhan. Ramadhan tahun ini dan tahun kemarin masih sama aja rasanya, hampa. Gue gak ngerasain apa-apa sih, kosong aja gitu. Yang biasanya gue puasa sambil sekolah, tarawih ke masjid bareng keluarga, ngabuburit sebelum buka puasa, gak lupa membuat banyak wacana untuk bukber tapi berujung gak jadi dan menjalani semua-muanya tanpa harus ribet pake masker, secara mendadak semuanya berubah. Untuk kali kedua (Ramadhan), gue sama sekali gak merasakan atmosfer itu lagi sih. Yang masih sama adalah gue tetep sahur dan berbuka bareng keluarga, masih denger suara-suara orang shalawatan di masjid menjelang tarawih, denger suara-suara petasan yang kelewat berisik dan ngetawain emak gue yang selalu ketakutan lewat didepan bocil yang lagi main petasan. Sebenernya gue bisa aja sih tarawih di masjid, cuma gue kelewat parno karena masih banyak orang-orang yang beraktivitas tanpa pake masker. Tapi, hal-hal yang gue anggap bu...

Hi A! Pleasure to meet you!

Setelah mendengar lagu My Old Story by IU (dan melihat komentar yang akhirnya gue jadikan inspirasi untuk judul kali ini), gue secara tiba-tiba keinget satu orang yang menghadirkan banyak rasa dan kejutan didalam hidup gue. Hal-hal yang sebelumnya gak pernah gue sangka atau bahkan gak pernah gue pikirkan bisa terjadi karena satu orang ini. Sebut aja dia cinta pertama gue. Kata orang, cinta pertama itu sulit dilupakan, iya gak sih? Tapi gue pribadi percaya karena memang benar terjadi di gue. Namanya... hmm, sebut aja A. But anyways, ini mengandung konten nostalgia sih. Menurut gue, gue beneran klop banget sama ni orang, gatau sih kenapa, tapi kalo sama dia, gue merasa bisa dimengerti sepenuhnya. Kalo sama dia, gue juga merasa nyaman dan dihargai. Tapi gue gak pernah nyangka akan merasakan lima hari dimana perasaan gue campur aduk dengan rasa-rasa negatif. Sakit hati, marah, kecewa, kesel, benci, gak percaya dan bingung. Hari itu gue pulang sekolah dengan perasaan yang gak bisa dides...